Senin, 10 Oktober 2011

Menggapai Mimpi

Apakah mimpi harus diwujudkan atau memang hanya sekedar khayalan? Mimpi(harapan) harus ada action yang sesuai dengan yang diimpikan. Sama seperti do’a, kalau kita berdo’a ya action sesuai dengan do’a kita. Jika kita punya mimpi untuk menggapai maka sekian action kita harus focus pada mimpi kita.
Ada sesuatu yang sangat memprihatinkan namun juga merupakan suatu bukti bahwa apa yang kita bicarakan dulu ternyata menjadi trend. Sekarang, ada suatu perusahaan jasa di luar negeri yang menjual jasa untuk menghancurkan benda sesuai keinginan dari klien, dari penghancuran piring sampai dengan penghancuran mobil mewah. Faktor untuk pelampiasan emosi negative  lah yang menjadi alasannya, semisal kita kesal dengan seseorang sehingga ingin menghancurkan benda kesayangannya maka perusahaan inilah yang akan mencarikan benda yang sesuai dengan description  dari si-klien kemudian si-klien dapat melakukan apa saja dengan benda tersebut entah akan dibanting, dipecah, dihancurkan, dimusnahkan atau cara lainnya dengan tujuan setelah klien puas “menganiaya’’ benda tersebut dia akan lega dan kembali pada kehidupan sehari-hari seperti biasa. Ini menjadi suatu indicator bahwa hidup itu tidak semakin sederhana, hidup itu semakin complicated dan complex sehingga tekanan terhadap psikis manusia juga semakin berat, maka diperlukan pencabutan-pencabutan supaya tekanan berkurang.
Dengan adanya suatu mimpi, angan-angan, dan harapan diharapkan manusia lebih punya direct ‘arah’ sehingga bisa lebih focus dan mengoptimalkan energi. Dalam Islam sangat tertuntun sekali, Allah sendiri memerintahkan bahwa kalau kamu beramal shodaqoh semakin banyak maka Allah akan berikan lebih banyak lagi. Perintah tersebut bukan kemudian diterima sebagai suatu mimpi (angan-angan) bahwa bila nanti banyak shodaqoh maka rejeki akan datang begitu saja dengan sendirinya. Maksud dari perintah Allah tersebut adalah dengan adanya suatu harapan diharapkan supaya dapat bershodaqoh lebih banyak, maka harus bekerja lebih keras yang berakibat menjadi lebih inovatif, kreatif, focus  sehingga hasilnya menjadi lebih banyak. Ada suatu rangsangan namun tergantung keyakinan kita pada janji-janji Allah.
Mimpi (harapan) yang ingin kita gapai merupakan sesuatu yang sangat positive  dan arah tujuan dalam hidup kita yang kita harapkan bahwa mimpi yang kita gapai adalah sesuatu yang mulia baik untuk kehidupan kita di dunia atau pun di akhirat kelak. (by : www.mtafm.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar