Kamis, 06 Oktober 2011

JANGAN BERDUSTA

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadlirat Allah SWT yang telah memberikan keni’matan yang banyak kepada kita. Selanjutnya marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangn-Nya. Diantara perintah Allah ialah supaya kita berlaku jujur.

اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيّئَاتِ اَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلّ وَ سَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.

Jujur adalah sifat yang terpuji, sedangkan berdusta atau bohong adalah sifat yang tercela. Jujur akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke surga. Sebaliknya, bohong akan membawa kepada kedurhakaan, dan kedurhakaan akan menyeret pelakunya ke neraka. Oleh karena itu Allah menyuruh kita supaya berlaku jujur dan menjanjikannya dengan pahala yang besar, sebagaimana firman-Nya :

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا(70) يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا(71) الاحزاب: 70-71

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (70)
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (71) [QS. Al-Ahzaab : 70-71]
Allah juga menyuruh kita supaya bertaqwa dan berada bersama orang-orang yang benar. Firman Allah SWT :

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ كُونُوْا مَعَ الصّدِقِيْنَ. التوبة: 119

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. [QS. At-Taubah : 119]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, rusaknya dunia ini adalah karena kebohongan. Orang-orang musyrik yang menganggap Allah punya sekutu, punya anak adalah termasuk orang-orang yang berbuat kedustaan dan mereka termasuk orang-orang yang sangat dhalim. Allah SWT berfirman :

فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرى عَلَى اللهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِايتِه، اِنَّه لاَ يُفْلِحُ اْلمُجْرِمُوْنَ. يونس: 17

Maka siapakah yang lebih dhalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. [QS. Yuunus : 17]
Dan Allah juga berfirman :

اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ بِايتِ اللهِ، وَ اُولئِكَ هُمُ الْكذِبُوْنَ. النحل: 105

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. [QS. An-Nahl : 105]
Dan orang-orang Yahudi dila’nat oleh Allah SWT karena mengadakan kebohongan dengan mengatakan ‘Uzair adalah putera Allah. Begitu pula orang-orang Nashrani, mereka mengatakan bahwa ‘Isa Al-Masih adalah putera Allah. Allah SWT berfirman :

وَ قَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَ قَالَتِ النّصَارَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللهِ، ذلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ، قَاتَلَهُمُ اللهُ اَنّى يُؤْفَكُوْنَ(30) اِتَّخَذُوْآ اَحْبَارَهُمْ وَ رُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا ِمّنْ دُوْنِ اللهِ وَ اْلمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَ مَا اُمِرُوْا اِلاَّ لِيَعْبُدُوْآ اِلَهًا وَّاحِدًا، لآَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ، سُبْحنَه عَمَّا يُشْرِكُوْنَ(31) التوبة:

Orang-orang Yahudi berkata, ” Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. [QS. At-Taubah : 30-31]
Dan berbohong adalah sifat orang-orang yang munafiq. Firman Allah :

وَ مِنَ النًّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ امَنَّا بِاللهِ وَ بِالْيَوْمِ اْلاخِرِ وَ مَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ(8) يُخدِعُوْنَ اللهَ وَ الَّذِيْنَ امَنُوْا، وَ مَا يَخْدَعُوْنَ اِلاَّ اَنْفُسَهُمْ وَ مَا يَشْعُرُوْنَ(9) فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا، وَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ(10) البقرة: 8-10

Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (8)
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (9)
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (10) [QS. Al-Baqarah : 8-10]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, di dalam hadits juga banyak disebutkan pentingnya berbuat jujur dan supaya menjauhi berbuat dusta, diantaranya sebagai berikut :

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ فَاِنَّ الصّدْقَ يَهْدِى اِلىَ اْلبِرّ وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدّيْقًا. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَ يَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا. مسلم 4: 2013

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atas kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah diri kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2013]
Rasulullah SAW juga bersabda :

اِضْمَنُوْا لىِ سِتًّا، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَ اَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَ اَدُّوْا اِذَا ائْتُمِنْتُمْ، وَ احْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ، وَ غُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَ كُفُّوْا اَيْدِيَكُمْ. ابن حبان عن عبادة بن الصامت 1: 506، رقم: 271

“Hendaklah kalian menjamin padaku enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagi kalian : 1. Jujurlah apabila kalian berbicara, 2. Sempurnakanlah (janji kalian) apabila kalian berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kalian diberi amanat, 4. Jagalah kemaluan kalian, 5. Tundukkanlah pandangan kalian (dari ma’shiyat) dan 6. Tahanlah tangan kalian (dari hal yang tidak baik)”. [HR. Ibnu Hibban, dari 'Ubadah bin Shamit juz 1, hal. 506, no. 271]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, jujur membawa ketenangan, sedangkan dusta akan menyebabkan kebingungan.

عَنْ اَبِي اْلحَوْرَاءِ السَّعْدِيّ قَالَ: قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيّ: مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص؟ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص دَعْ مَا يَرِيْبُكَ اِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ فَاِنَّ الصّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَ اِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ. الترمذى 4: 77، رقم: 2637، و قال: هذا حديث صحيح

Dari Abul Hauraa’ As-Sa’diy, ia berkata : Saya bertanya kepada Al-Hasan bin Ali, Apa yang kau hafal dari Rasulullah SAW ?. Ia menjawab, Aku hafal dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 77, no. 2637, ia berkata : Ini hadits shahih]
Dan Rasulullah SAW bersabda :

ايَةُ اْلمُنَافِقِ ثَلاَثٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَ اِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَ اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. البخارى عن ابى هريرة 1: 14

“Tanda kemunafiqan itu ada tiga hal, yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat”. [HR. Bukhari, dari Abu Hurairah juz 1, hal. 14]
Di dalam riwayat yang lain disebutkan :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَ مَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَ اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى 1: 14

Dari Abdullah bin ‘Amr bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Ada empat hal barangsiapa yang empat hal itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat hal itu berarti ada padanya satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila diberi amanat ia khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
Demikianlah, semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang jujur dan menjaga kita dari berbuat dusta. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar