Kamis, 20 Desember 2012

widget by : blog seo

Minggu, 11 Maret 2012

Sangat Berharganya Waktu Walau Hanya 5 Menit

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah.
“Tuh.., itu putraku yang di situ,” katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.
“Wah, bagus sekali bocah itu,” kata bapak di sebelahnya.
“Lihat anak yangsedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,” sambungnya, memperkenalkan.
Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. “Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?”
Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, “Kalau lima menit lagi,boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok,yaaa…?”
Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. “Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?”
Lagi-lagi Jack memohon, “Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?” pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Pria itu bersenyum dan berkata, “OK-lah, iyalah…”
“Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar,” ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.
Pria itu membalas senyum, lalu berkata, “Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya….”
Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas.Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kaukasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya.

Selasa, 18 Oktober 2011

Harga Sebuah Impian


Karier seorang penulis umumnya diawali dari sebuah impian, sebuah fantasi, sebuah tujuan yang terlihat jauh di balik cakrawala.

"Saya ingin jadi penulis novel." "Saya ingin menerbitkan buku puisi." "Saya ingin nama saya terpampang di layar sebagai penulis cerita film."

Karier saya juga diawali dengan sebuah impian. Saya ingin membuat orang tertawa. Saya ingin menulis cerita komedi.


Tetapi setiap penulis juga harus menyadari, bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap tujuan yang hendak dicapai.

Tiket masuk ke dalam sebuah impian tidak ada yang gratis. Ada riset yang harus dilakukan, harus belajar, berlatih, berlatih, dan berlatih.

Yang paling murah dan biasanya paling cepat, jalan untuk mencapai semua keinginan itu adalah dengan membayar harganya secara penuh.

Lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh!


Saat saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis komedi, saya ingin belajar dari seorang yang profesional.

Bob Hope, saya pikir, memiliki bahan-bahan yang berguna dan paling bisa dipelajari untuk tujuan analisis.

Bahan-bahan komedinya yang lucu ada di koran dan murni humor.


Tentu saja, Bob Hope adalah seorang pakar dalam membawakan lawakan yang dibawakan secara langsung, tetapi tetap saja ada humor yang bisa dibaca dan dipelajari.

Komik yang lain, seperti Jerry lewis juga lucu, tetapi lebih kepada kejenakaan untuk menciptakan suasana yang meriah.

Di buku, bahan-bahan itu kurang begitu bermanfaat bagi para pelajar, dibandingkan seperti pada buku-buku komedi Bob Hope.

Jadi saya mempelajari komedi Bob Hope.

Saya merekam monolog-nya di acara televisi dan menyalin kata-katanya.

Saya harus menganalisis bentuk-bentuk lawakan, susunan kata, ritme, pengaturan lelucon di dalam aliran, dan lain-lain.

Kemudian, untuk sementara waktu saya mengesampingkan monolognya.


Dalam beberapa minggu, saya telah memilih topik baru dari koran dan mencoba menulis sebuah humor dengan mempergunakan teknik yang saya pelajari dari monolog Bob Hope yang terbaru.

Dengan mempergunakan teknik ini, Bob Hope dan para penulisnya menjadi mentor saya.

Dan ternyata cara itu membuahkan hasil.

Saya berhasil menjadi penulis komik di koran lokal, kemudian melanjutkan jenjang karier menjadi seorang staf di pertunjukan selingan di televisi.

Bahkan akhirnya menjadi lebih berhasil lagi.

Bob Hope menghubungi saya.


"Saya sudah mendengar mengenai tulisan anda dan berpikir jika anda mau membuatkan beberapa alur cerita untuk saya tampil di Academy Awards.

Tahun ini saya menjadi pembawa acaranya. Saya ingin tahu apakah humor buatan anda bisa membantu saya."


Ini adalah bagian dari mimpi yang tidak berani saya bayangkan sebelumnya.

Tetapi di sini tidak ada sesuatu yang mustahil.

Saya membuka buku dan memegang pulpen di halaman belakang rumah, menulis beberapa ratus lelucon mengenai kondisi saat ini tentang bioskop, selebritis, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan piala Oscar.

Secara alami, saya menggunakan metoda yang saya pelajari bertahun-tahun dari gaya lawakan Bob Hope.


Bob Hope mempergunakan sepuluh humor yang saya berikan pada casting televisi dan itu membuat saya sangat bangga.

Hari berikutnya dia memanggil saya lagi dan berkata, "Saya suka tulisan-tulisan anda. Kelihatannya anda telah menulis bahan komedi untuk saya sepanjang hidup saya."

"Benar Pak Hope," kata saya. "Hanya bapak tidak mengetahuinya."

Selanjutnya saya menjadi penulis tetap untuk Bob Hope.


* * * * *

Ada dua pelajaran yang berharga dari pengalaman ini, bahwa semua penulis dapat belajar dan memperoleh inspirasi dari :


Pertama yaitu usaha yang harus dilakukan, supaya setiap impian dapat terwujud.

Impian adalah sumber kekuatan, hanya jika impian itu diwujudkan dalam penelitian, pembelajaran dan usaha yang tidak kenal menyerah.


Hal yang kedua adalah: lakukan segala hal yang harus dikerjakan - dan tujuan anda akan bisa diraih.


(Oleh Gene Perret)

Senin, 10 Oktober 2011

Sekilas tentang batuk..

Batuk adalah anugerah Allah yang patut kita syukuri. Mengapa begitu? Permisalan saja dalam kehidupan sehari-hari, pada dasarnya saat kita makan kemudian nantinya akan menjadi feses yang akan dikeluarkan dari belakang, jadi lubangnya ada dua yaitu satu adalah lubang pemasukan dan yang satunya lagi adalah lubang pengeluaran (berbeda lokasi). Berbeda dengan paru-paru, paru-paru hanya mempunyai satu lubang yaitu lubang hidung atau mulut (satu lokasi, keduanya berada di area wajah) sehingga mau tidak mau harus dikembalikan lagi kalau ada sesuatu yang aneh, maksudnya, apabila kita menghirup sesuatu misalnya debu yang partikelnya agak besar kemudian masuk hidung akan tertahan dibulu hidung, namun bila partikelnya agak sedikit kecil debu bisa sampai ke paru-paru masuk ke saluran nafas dan tidak dapat dikeluarkan sehingga akan mengganggu saluran pernafasan. Jadi, sebenarnya batuk itu berfungsi untuk mengeluarkan sesuatu yang tidak diinginkan berada di dalam paru-paru. Namun masalahnya, batuk akan menjadi sesuatu yang memusuhi kita jika sudah berlebihan dan akan menimbulkan beberapa akibat:
  1. Komplikasi. Kita bisa membuang energi dalam tubuh kira-kira 10%-15% yang seharusnya dijadikan daging malah justru dijadikan untuk batuk. Bila kondisi seperti itu terjadi pada anak-anak maka dapat membuat tubuh menjadi kurus/ berat badan anak tidak naik.
  2. Patah tulang.  Batuk yang sedemikian hebat bisa mengakibatkan patah tulang atau dislokasi ‘tulang meleset’ pada tulang yang kropos.
  3. Kram perut.
  4. Muntah.
  5. Stroke. Batuk yang menyertai pada kelainan sebelumnya dapat menjadi fatal.
Pentingnya permasalahan batuk apalagi saat musim yang tidak menentu, seperti bila waktu siang datang cuaca panas sekali kemudian tiba-tiba menjadi mendung gelap kemudian hujan bahkan sampai pagi. Cuaca seperti itu akan memudahkan untuk seseorang terserang batuk, pilek, demam, dsb. Batuk sendiri tidak disebabkan karena flu saja, banyak faktor yang menyebabkan batuk.
Macam-macam penyebab batuk:
  1. Infeksi, terbagi menjadi dua yaitu infeksi bagian atas dan bawah.
  2. Alergi, contoh: asma, yang dapat mengakibatkan batuk, mengi, dan sesak nafas.
  3. Kemasukan benda asing, contoh: kemasukan kacang, nasi, atau yang lainnya yang belum terlumatkan tak sengaja masuk ke paru-paru bisa menyebabkan batuk
  4. Tumor. Misalkan: kanker paru-paru bisa menyebabkan batuk yang disertai darah.
Batuk adalah nikmat Allah yang harus kita syukuri, kita tidak perlu khawatir berlebihan tetapi jangan menggampangkan. Jika Anda batuk disertai dengan gejala-gejala yang lain atau berkepanjangan atau sakit kepala, maka waspadalah. (by : dr. Safari Wahyu Jatmiko @mtafm.com)

Menggapai Mimpi

Apakah mimpi harus diwujudkan atau memang hanya sekedar khayalan? Mimpi(harapan) harus ada action yang sesuai dengan yang diimpikan. Sama seperti do’a, kalau kita berdo’a ya action sesuai dengan do’a kita. Jika kita punya mimpi untuk menggapai maka sekian action kita harus focus pada mimpi kita.
Ada sesuatu yang sangat memprihatinkan namun juga merupakan suatu bukti bahwa apa yang kita bicarakan dulu ternyata menjadi trend. Sekarang, ada suatu perusahaan jasa di luar negeri yang menjual jasa untuk menghancurkan benda sesuai keinginan dari klien, dari penghancuran piring sampai dengan penghancuran mobil mewah. Faktor untuk pelampiasan emosi negative  lah yang menjadi alasannya, semisal kita kesal dengan seseorang sehingga ingin menghancurkan benda kesayangannya maka perusahaan inilah yang akan mencarikan benda yang sesuai dengan description  dari si-klien kemudian si-klien dapat melakukan apa saja dengan benda tersebut entah akan dibanting, dipecah, dihancurkan, dimusnahkan atau cara lainnya dengan tujuan setelah klien puas “menganiaya’’ benda tersebut dia akan lega dan kembali pada kehidupan sehari-hari seperti biasa. Ini menjadi suatu indicator bahwa hidup itu tidak semakin sederhana, hidup itu semakin complicated dan complex sehingga tekanan terhadap psikis manusia juga semakin berat, maka diperlukan pencabutan-pencabutan supaya tekanan berkurang.
Dengan adanya suatu mimpi, angan-angan, dan harapan diharapkan manusia lebih punya direct ‘arah’ sehingga bisa lebih focus dan mengoptimalkan energi. Dalam Islam sangat tertuntun sekali, Allah sendiri memerintahkan bahwa kalau kamu beramal shodaqoh semakin banyak maka Allah akan berikan lebih banyak lagi. Perintah tersebut bukan kemudian diterima sebagai suatu mimpi (angan-angan) bahwa bila nanti banyak shodaqoh maka rejeki akan datang begitu saja dengan sendirinya. Maksud dari perintah Allah tersebut adalah dengan adanya suatu harapan diharapkan supaya dapat bershodaqoh lebih banyak, maka harus bekerja lebih keras yang berakibat menjadi lebih inovatif, kreatif, focus  sehingga hasilnya menjadi lebih banyak. Ada suatu rangsangan namun tergantung keyakinan kita pada janji-janji Allah.
Mimpi (harapan) yang ingin kita gapai merupakan sesuatu yang sangat positive  dan arah tujuan dalam hidup kita yang kita harapkan bahwa mimpi yang kita gapai adalah sesuatu yang mulia baik untuk kehidupan kita di dunia atau pun di akhirat kelak. (by : www.mtafm.com)

Kamis, 06 Oktober 2011

JANGAN BERDUSTA

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadlirat Allah SWT yang telah memberikan keni’matan yang banyak kepada kita. Selanjutnya marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangn-Nya. Diantara perintah Allah ialah supaya kita berlaku jujur.

اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيّئَاتِ اَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلّ وَ سَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.

Jujur adalah sifat yang terpuji, sedangkan berdusta atau bohong adalah sifat yang tercela. Jujur akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke surga. Sebaliknya, bohong akan membawa kepada kedurhakaan, dan kedurhakaan akan menyeret pelakunya ke neraka. Oleh karena itu Allah menyuruh kita supaya berlaku jujur dan menjanjikannya dengan pahala yang besar, sebagaimana firman-Nya :

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا(70) يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا(71) الاحزاب: 70-71

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (70)
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (71) [QS. Al-Ahzaab : 70-71]
Allah juga menyuruh kita supaya bertaqwa dan berada bersama orang-orang yang benar. Firman Allah SWT :

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ كُونُوْا مَعَ الصّدِقِيْنَ. التوبة: 119

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. [QS. At-Taubah : 119]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, rusaknya dunia ini adalah karena kebohongan. Orang-orang musyrik yang menganggap Allah punya sekutu, punya anak adalah termasuk orang-orang yang berbuat kedustaan dan mereka termasuk orang-orang yang sangat dhalim. Allah SWT berfirman :

فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرى عَلَى اللهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِايتِه، اِنَّه لاَ يُفْلِحُ اْلمُجْرِمُوْنَ. يونس: 17

Maka siapakah yang lebih dhalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa. [QS. Yuunus : 17]
Dan Allah juga berfirman :

اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ بِايتِ اللهِ، وَ اُولئِكَ هُمُ الْكذِبُوْنَ. النحل: 105

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. [QS. An-Nahl : 105]
Dan orang-orang Yahudi dila’nat oleh Allah SWT karena mengadakan kebohongan dengan mengatakan ‘Uzair adalah putera Allah. Begitu pula orang-orang Nashrani, mereka mengatakan bahwa ‘Isa Al-Masih adalah putera Allah. Allah SWT berfirman :

وَ قَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَ قَالَتِ النّصَارَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللهِ، ذلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ، قَاتَلَهُمُ اللهُ اَنّى يُؤْفَكُوْنَ(30) اِتَّخَذُوْآ اَحْبَارَهُمْ وَ رُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا ِمّنْ دُوْنِ اللهِ وَ اْلمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَ مَا اُمِرُوْا اِلاَّ لِيَعْبُدُوْآ اِلَهًا وَّاحِدًا، لآَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ، سُبْحنَه عَمَّا يُشْرِكُوْنَ(31) التوبة:

Orang-orang Yahudi berkata, ” Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. [QS. At-Taubah : 30-31]
Dan berbohong adalah sifat orang-orang yang munafiq. Firman Allah :

وَ مِنَ النًّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ امَنَّا بِاللهِ وَ بِالْيَوْمِ اْلاخِرِ وَ مَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ(8) يُخدِعُوْنَ اللهَ وَ الَّذِيْنَ امَنُوْا، وَ مَا يَخْدَعُوْنَ اِلاَّ اَنْفُسَهُمْ وَ مَا يَشْعُرُوْنَ(9) فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا، وَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ(10) البقرة: 8-10

Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (8)
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (9)
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (10) [QS. Al-Baqarah : 8-10]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, di dalam hadits juga banyak disebutkan pentingnya berbuat jujur dan supaya menjauhi berbuat dusta, diantaranya sebagai berikut :

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ فَاِنَّ الصّدْقَ يَهْدِى اِلىَ اْلبِرّ وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدّيْقًا. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَ يَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا. مسلم 4: 2013

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atas kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah diri kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2013]
Rasulullah SAW juga bersabda :

اِضْمَنُوْا لىِ سِتًّا، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَ اَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَ اَدُّوْا اِذَا ائْتُمِنْتُمْ، وَ احْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ، وَ غُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَ كُفُّوْا اَيْدِيَكُمْ. ابن حبان عن عبادة بن الصامت 1: 506، رقم: 271

“Hendaklah kalian menjamin padaku enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagi kalian : 1. Jujurlah apabila kalian berbicara, 2. Sempurnakanlah (janji kalian) apabila kalian berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kalian diberi amanat, 4. Jagalah kemaluan kalian, 5. Tundukkanlah pandangan kalian (dari ma’shiyat) dan 6. Tahanlah tangan kalian (dari hal yang tidak baik)”. [HR. Ibnu Hibban, dari 'Ubadah bin Shamit juz 1, hal. 506, no. 271]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, jujur membawa ketenangan, sedangkan dusta akan menyebabkan kebingungan.

عَنْ اَبِي اْلحَوْرَاءِ السَّعْدِيّ قَالَ: قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيّ: مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص؟ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص دَعْ مَا يَرِيْبُكَ اِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ فَاِنَّ الصّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَ اِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ. الترمذى 4: 77، رقم: 2637، و قال: هذا حديث صحيح

Dari Abul Hauraa’ As-Sa’diy, ia berkata : Saya bertanya kepada Al-Hasan bin Ali, Apa yang kau hafal dari Rasulullah SAW ?. Ia menjawab, Aku hafal dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 77, no. 2637, ia berkata : Ini hadits shahih]
Dan Rasulullah SAW bersabda :

ايَةُ اْلمُنَافِقِ ثَلاَثٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَ اِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَ اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. البخارى عن ابى هريرة 1: 14

“Tanda kemunafiqan itu ada tiga hal, yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat”. [HR. Bukhari, dari Abu Hurairah juz 1, hal. 14]
Di dalam riwayat yang lain disebutkan :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَ مَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَ اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى 1: 14

Dari Abdullah bin ‘Amr bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Ada empat hal barangsiapa yang empat hal itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat hal itu berarti ada padanya satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila diberi amanat ia khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
Demikianlah, semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang jujur dan menjaga kita dari berbuat dusta. Aamiin